BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata Plus (KKN-P) pada hakekatnya merupakan penjabaran
pelaksanaan Undang-Undang Perguruan Tinggi di mana salah satu di antaranya
yakni pengapdian kepada masyarakat.KKN-P selain menjadi mata kuliah bagi mahasiswa juga menjadi wahana bagi Perguruan
Tinggi dalam mentrasfer Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) kepada
masyarakat, terutama di wilayah pedesaan, jauh dari jangkauan Pendidikan
Tinggi.
Penetapan mahasiswa di wilayah pedesaan ini bertujuan untuk mendekatkan pendidikan tinggi
kepada masyarakat dan sekaligus menjaga kesenjangan atau disparitas antara
masyarakat ilmiah/dunia kampus dengan masyarakat di pedesaan. Selain itu KKN-P juga dimaksudkan untuk mendapat
umpan balik antara keterkaitan
pengembangan IPTEK dengan kebutuhan masyarakat.
Karena program pembangunan juga merupakan tanggung
jawab perguruan tinggi beserta civitas akademiknya, maka untuk tahun 2012 salah
satu Desa/Kelurahan yang menjadi tujuan KKN-P Angkatan XXV Unidayan BauBau
adalahKelurahan Bandar BataugaKecamatan Batauga Kab.Buton.
Dengan pelaksanaan program KKN-P di Kelurahan Bandar Batauga Kecamatan Batauga Kabupaten Buton yang dilaksanakan selama kurang lebih 30 hari dimana mahasiswa sebagai koordinator,
motivator dan aspirator sehingga dapat di jadikan contoh dalam poses pembanguna
khususnya pembangunan di Kelurahan Bandar Batauga menuju pembangunan yang lebih baik.
Kuliah Kerja Nyata Plus adalah merupakan bentuk Pengimplementasian Tridharma Perguruan
Tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat.
Tujuan Kuliah Kerja Nyata
Plus (KKN-P) adalah :
1.
Menghasilkan sarjana berkompetensi yang lebih ditekankan kepada kemampuan
aplikasi yang ada untuk memecahkan masalah yang ada di sekitarnya secara
paragmatis dan interdisipliner.
2.
Mendekatkan perguruan tinggi kepada masyarakat dan lebih menyesuaikan
pendidikan tinggi kepada tuntutan pembangunan
3.
Mempercepat gerak pembaharuan dan
mempersiapkan kader-kader pembangunan di pedesaan.
1.2. Dasar Pelaksanaan
Dasar pelaksanaan KKN-P adalah berangkat dari :
1.
Undang-Undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 yang ditetapkan pada tanggal 11
Juni 2003.
2.
Pasal 21 Ayat (2) Undang-Undang Sisdiknas dinyatakan : Perguruan tinggi
berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
massyarakat
Pasal 25
Ayat (3) Undang-Undang Sisdiknas dinyatakan: perguruan tinggi memiliki Otonomi
untuk mengelolah sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan
tinggi, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.
1.3.Profil Kelurahan Bandar Batauga
1.3.1
Kondisi
Umum Wilayah
Kondisi topografi Kelurahan Bandar Batauga Kecamatan
Batauga Kabupaten Buton
terdiri atas daratan dan lautan yang termanfaatkan dengan baik.Ini terbukti
dengan aktifitas masyarakat di laut yang berhasil membudidayakan rumput laut
dan penambagan pasir laut untuk keperluan pembangunan baik untuk kawasan
kabupaten Buton sendiri maupun untuk pembangunan yang ada di Kota
Baubau.Sedangkan masyarakat lainnya bercocok tanam dengan aneka tanaman jangka
pendek dan jangka panjang.
1.3.2
Letak
Geografis
Kelurahan Bandar Batauga adalah nama
kelurahan yang terletak ± 15 km ke arah selatan dari Kota Baubau yang sebagian
besar masyarakatnyamerupakan penduduk asli dan sebagian lainnya berasal dari
eksodus(pengungsi) dari ambon yang terbagi menjadi3 lingkungan yaitu Lingkungan Batauga
selatan, Lingkungan Batauga utara, Lingkungan Lamaindo.
Secara geografis, Kelurahan Bandar
Batauga memiliki luas willayah ± 4,86
ha/m2 dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah
utara : Gunung
kalangaana.
Sebelah
selatan : Kelurahan
Lakambau, Kecamatan Batauga.
Sebelah
timur : Kelurahan
Busoa, Kecamatan Batauga.
Sebelah
barat : Selat
Pitter Both.
1.3.3
Potensi Sumber Daya Alam
Kelurahan Bandar
batauga adalah salah satu Kelurahan yang terletak di Pesisir Pantai
yang mempunyai potensi pemberdayaan hasil laut yang baik. Terbukti dengan mata
pencaharian sebagian besar masyarakat adalah budidaya rumput laut
dan penambangan pasir laut untuk bahan bangunan utama yang telah memberikan kontribusi yang cukup besar bagi
kelangsungan hidup masyarakatnya. Dengan itulah mereka bisa menyekolahkan
anak-anak mereka dan bisa hidup dengan berkecukupan.
Selain potensi sumberdaya laut,
masyarakat sekitar juga mempunyai lahan perkebunan jangka panjang, seperti sayur-sayuran
dan jambu mete.
1.3.4
Keadaan Demografi
a.
Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk di Kelurahan Bandar
batauga secara keseluruhan yang tercatat di Kantor Kelurahan berjumlah 1052 jiwa yang
terdiri dari 532 jiwa laki-laki dan 520 jiwa perempuan.
b.
Agama dan
Kepercayaan
Penduduk Kelurahan Bandar
batauga mayoritas beragama Islam, dimana dari jumlah penduduk
1052 jiwa tidak ada yang beragama lain.
c.
Kehidupan Sosial
Ekonomi
Kehidupan sosial masyarakat Kelurahan Bandar
Batauga secara umum masih berpegang pada aturan adat istiadat
dimana semangat gotong-royong dan kerjasama antar warga cukup kuat, hanya saja
sebagian kecil masyarakat juga terpengaruh dengan arus-arus politik yang kurang
baik sehingga batas interaksi antar warga tercipta dengan sendirinya. Menjupai
keadaan demikian, kami mahasiswa KKN-P melakukan sosialisasi tentang pentingnya
kerjasama dalam hidup bermasyarakat sebagai salah satu program kerja dengan
harapan mampu menumbuhkan kembali semangat kerjasama dan gotong royong sehingga
dapat menembus batas interaksi antarwarga tersebut.
Kondisi ekonomi masyarakat Kelurahan
Bandar Batauga sudah menunjukkan tanda-tanda
kemapanan. Hal ini dibuktikan dengan tingkat pendapatan masyarakat yang semakin
meningkat dengan banyaknya usia remaja yang menempuh pendidikan sampai ke perguruan tinggi.
d.
Mata Pencaharian
Penduduk
Mata pencaharian mayoritas masyarakat Kel. Bandar Batauga
adalah nelayan dan petani.
Tabel 1: Mata Pencaharian Penduduk
No.
|
Jenis Pekerjaan
|
Laki-laki (org)
|
Perempuan (org)
|
1.
|
Petani
|
78
|
77
|
2.
|
PNS
|
11
|
6
|
3.
|
Peternak
|
2
|
1
|
4.
|
Nelayan
|
90
|
-
|
5.
|
Montir
|
1
|
-
|
6.
|
Bidan Swasta
|
-
|
1
|
7.
|
POLRI
|
2
|
1
|
8.
|
Pensiunan
|
2
|
2
|
9.
|
Pengusaha kecil dan menengah
|
7
|
-
|
10.
|
Dukun kampung terlatih
|
-
|
1
|
11.
|
Pengusaha besar
|
-
|
-
|
12.
|
Arsitektur
|
-
|
-
|
13.
|
Karyawan perusahaan swasta
|
1
|
4
|
Jumlah
|
194
|
93
|
e.
Tingkat Pendidikan
Tabel 2 : Tingkat Pendidikan Penduduk
No.
|
Tingkat Pendidikan
|
Laki-laki (org)
|
Perempuan (org)
|
1.
|
Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK
|
15
|
15
|
2.
|
Usia 3-6 tahun yang sedang TK/play group
|
17
|
11
|
3.
|
Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah
|
-
|
-
|
4.
|
Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah
|
160
|
132
|
5.
|
Usia 18-56 tahun tidak pernah sekolah
|
-
|
-
|
6.
|
Usia 18-56 pernah SD tetapi tidak tamat
|
6
|
4
|
7.
|
Tamat SD/sederajat
|
68
|
45
|
8.
|
Usia 12-56 thn tidak tamat SLTP
|
20
|
25
|
9.
|
Usia 18-56 thn tidak tamat SLTA
|
30
|
20
|
8.
|
Tamat SMP/sederajat
|
62
|
62
|
9.
|
Tamat SMA/sederajat
|
58
|
54
|
10.
|
Tamat D-1/sederajat
|
-
|
-
|
11.
|
Tamat D-2/sederajat
|
4
|
6
|
12.
|
Tamat D-3/sederajat
|
-
|
3
|
13.
|
Tamat S-1/sederajat
|
12
|
5
|
Jumlah
|
452
|
382
|
1.3.5
Sarana dan Prasarana Kelurahan
Tabel 3: Sarana
Dan Prasarana Kelurahan
No.
|
Sarana dan Prasarana
|
Jumlah
|
ketetangan
|
1.
|
Kantor Kelurahan
|
1
|
Proses rehabilitasi
|
2.
|
Gedung SLTA
|
-
|
|
3.
|
Gedung SLTP
|
-
|
|
4.
|
Gedung SD
|
1
|
Negeri
|
5.
|
Gedung TK
|
1
|
|
6.
|
Masjid
|
1
|
|
7.
|
Pasar
|
-
|
|
8.
|
Puskesmas
|
-
|
|
9.
|
Dermaga
|
-
|
|
10.
|
Lapangan footsal
|
1
|
|
1.4.Keadaan Penyakit
Distribusi penyakit yang ada diwilayah kerja
Puskesmas Batauga
bervariasi ini tergambar
dari 10 macam penyakit utama dan dengan jumlah kunjungan yang terbanyak.Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel 4. 10
Macam Penyakit Terbesar di Puskesmas Batauga
Tahun2011
NO
|
NAMA PENYAKIT
|
JUMLAH KUNJUNGAN
|
|
ABS
|
%
|
||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
ISPA
|
2.899
|
26,9
|
2
|
TUKAK
LAMBUNG/
GASTRITIS
|
1.890
|
17,5
|
3
|
PENYAKIT
KULIT INFEKSI
|
1.080
|
10
|
4
|
PENYAKIT
KULIT ALERGI
|
948
|
8,8
|
5
|
PENY. PADA
SISTEM OTOT DAN JARINGAN PENGIKAT
|
704
|
6,8
|
6
|
PENY.TEKANAN
DARAH TINGGI
|
433
|
4,1
|
7
|
DIARE
|
395
|
3,6
|
8
|
SUSPEK TB
|
342
|
3,1
|
9
|
KECELAKAAN
DAN RUDAPAKSA
|
314
|
2,9
|
10
|
GIZI
|
189
|
1,7
|
11
|
LAIN-LAIN
|
1.549
|
14,3
|
Sumber :Data Sekunder,
Laporan LB1 Puskesmas Batauga,2011
1.5.Potensi Sumber Daya
1.5.1. Data
Ketenagaan
Jumlah Tenaga Puskesmas Wilayah Kecamatan Batauga sebanyak 53 orang terdiri dari 13Bidan, 18Perawat, 6FKM, 6 Gizi, 2Farmasi, 1 Kes.Gigi, 2 Dokter,
3 Tenaga Umum,
dan 2 Tenaga Analisis Kesehatan Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel 5. Data Jumlah
Tenaga Berdasarkan Jenis
Ketenagaan Dan Kualifikasi
Pendidikan Puskesmas Batauga
Tahun 2012
NO
|
JENIS
TENAGA
|
PENDIDIKAN
|
JUMLAH
|
KUALIFIKASI
TENAGA
|
|||
PNS
|
PTT
|
MGG
|
|||||
I
|
MEDIS
:
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Dokter Umum
|
S1-Kedokteran Umum
|
2
|
2
|
-
|
-
|
|
2
|
Dokter Gigi
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
II
|
PARA
MEDIS :
|
|
|
|
|
|
|
|
A.PERAWATAN
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Ahli Madya
Keperawatan
|
D-III Keperawatan
|
12
|
11
|
-
|
1
|
|
2
|
Perawat Pratama
|
SPK
|
6
|
6
|
-
|
-
|
|
3
|
Ahli Madya Kebidanan
|
D-III Kebidanan
|
11
|
6
|
4
|
1
|
|
4
|
Bidan Pratama
|
D-I Kebidanan
|
2
|
2
|
-
|
-
|
|
5
|
Ahli Madya Gigi
|
D-III PerawatGigi
|
1
|
1
|
-
|
-
|
|
B.NON
PERAWATAN
|
|
|
|
|
|
||
1
|
Sarjana Gizi
|
S1 – Gizi
|
2
|
2
|
-
|
-
|
|
2
|
Sarjana Kesehatan
Masyrakat
|
S1 – Kesmas
|
3
|
3
|
-
|
-
|
|
3
|
Ahli Madya Gizi
|
D-III Gizi
|
4
|
4
|
-
|
-
|
|
4
|
Ahli Madya Kes.
Lingkungan
|
D-III Kesling
|
3
|
3
|
-
|
-
|
|
5
|
Ahli Madya Farmasi
|
D- III Farmasi
|
2
|
1
|
-
|
1
|
|
C.TENAGA
NON MEDIK
|
|
|
|
|
|
||
1
|
Tenaga Umum
|
|
3
|
1
|
0
|
2
|
|
|
|
JUMLAH :
|
|
53
|
44
|
4
|
5
|
Sumber :Data Sekunder,
Laporan LB1 Puskesmas Batauga,2012
Dari tabel dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa
dari jenis tenaga yang dibutuhkan untuk
melaksanakan seluruh kegiatan Puskesmas sudah bisa terpenuhi namun dari jumlah
masih relatif kurang. Hal ini disebabkan masih
banyak kegiatan yang dirangkap oleh satu orang tenaga dengan latar belakang
pendidikan sebagai tenaga medis, seperti yang mengelola gudang dan laboratorium
(bidang farmasi), Belum ada tenaga yang spesifik dibidang kefarmasian dan
laboratorium, dan tenaga promosi kesehatan.
1.5.2. Data
Sarana Kesehatan
Sarana Kesehatan yang terdapat di
Kecamatan Batauga
terdiri dari sarana Kesehatan pemerintah dan sarana kesehatan yang bersumber
daya Masyarakat. Hal dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Bangunan
Puskesmas Pembantu / Polindes, Poskesdes, dan Posyandu
Jumlah Bangunan Puskesmas Pembantu
adalah 3 unit, 2
unit Polindes, 2 unit Poskesdes dan 10 unit Posyandu yang tersebar di sepuluh desa/kelurahan Wilayah Keja Puskesmas
Batauga. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel
6.Jumlah Puskesmas
Pembantu dan Polindes Puskesmas Wilayah Kecamatan Batauga Tahun 2012
NO
|
SARANA KESEHATAN
|
DESA/KELURAHAN
|
JUMLAH
|
DITEMPATI
/ Aktif
|
KET
|
||
Ya
|
Aktif
|
Baik
|
Rusak
|
||||
1.
|
Pusk.
Pembantu
|
Lakambau
|
1
|
Ö
|
Ö
|
Baik
|
-
|
2.
|
Pusk.
Pembantu
|
Bola
|
1
|
Ö
|
Ö
|
Baik
|
-
|
3.
|
Pusk.
Pembantu
|
Bola
|
1
|
Ö
|
Ö
|
Baik
|
-
|
4.
|
Polindes
|
Masiri
|
1
|
Ö
|
Ö
|
Baik
|
-
|
5.
|
Polindes
|
Majapahit
|
1
|
Ö
|
Ö
|
Baik
|
-
|
4.
|
Poskesdes
|
Molagina
|
1
|
Ö
|
Ö
|
Baik
|
-
|
5.
|
Poskesdes
|
Wolowa
Baru
|
1
|
Ö
|
Ö
|
Baik
|
-
|
6.
|
Posyandu
|
Tersebar
di Semua Desa
|
10
|
Ö
|
Ö
|
Baik
|
-
|
|
JUMLAH
:
|
17
|
|
|
|
|
Sumber :Data Sekunder,
Laporan LB1 Puskesmas Batauga,2012
BAB II
TUJUAN DAN MANFAAT
2.1.
Tujuan
Tujuan dapat dibagi
menjadi 2 yaitu tujuan umum dan tujuan profesi.
2.1.1.
Tujuan
Umum:
1. Untuk
mensinergiskan upaya
pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang di miliki.
2. Untuk
menjadikan masyarkan yang tanggap denagn lingkungan atas perubahan-perubahan
yang ada sesuai dengan kemajuan pembangunan.
3. Untuk
menjadikan masyarakat yang cinta dengan kesehatan lingkungan yang merupakan
batu loncatan bagi desa sehat.
4. Membantu
pemerintah untuk mempercepat gerak pembangunan.
2.1.2.
Tujuan
profesi :
1. Agar
lembanga perguruan tinggi menghasilkan sarjana yang lebih menghayati
maslah-masalah yang di hadapi masyarakat
terutama masalah-masalah kesehatan
lingkungan.
2. Menciptakan masyarakat yang sadar akan pentinganya tempat
pelayanan kesehatan sehingga sehingga tercapai derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
3. Untuk mengetahui sejauh mana pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh pemerintah.
2.2.
Manfaat.
Adapun
manfaat dari KKN-P Unidayan Angkatan XXIV dapat dirasakan oleh masyarakat dan
juga peserta KKN-P itu sendiri.
2.2.1.
Manfaat
Terhadap Masyarakat :
Keberadaan
mahasiswa KKN Plus Unidayan Baubau khususnya Fakultas Kesehatan Masyarakat sangat
besar manfaatnya, sebab selain berfungsi sebagai aspirator, dinamisator juga
berfungsi sebagai komunikator dalam aspek kehidupan masyarakat guna dapat
membantu memberikan Ilmu pengetahuan dalam proses kehidupan sehari-hari
sehingga masyarakat dapat melakukan pencegahan-pencegahan penyakit guna
tercapainya lingkungan dan masyarakat yang
sehat di khususnya Kelurahan Bandar Batauga.
Mempercepat
dan meningkatkan kerja sama antara perguruan tinggi sebagai pusat IPTEK dan
kerja sama dengan instansi atau jawatan dalam pelaksanaan pembangunan Kelurahan.
2.2.2.
Manfaat
Terhadap Mahasisiwa
Manfaat
yang diperoleh mahasiswa, khususnya mahasiswa Fakultas Kesahatan Masyarakat melalui program KKN-(Plus) yaitu untuk
menerapkan secara langsung ilmu pengetahuan yang dimiliki, sebagai bahan
perbandingan antara teori-teori yang diperoleh di lembaga Perguruan Tinggi
dengan kondisi dilapangan berdasarkan faktor prioritas yang menjadi kebutuhan
mendesak dan mendasardi Kelurahan Bandar
Batauga Kecamatan Batauga.
BAB
III
MASALAH, AKAR MASALAH, DAN
ALTERNATIF SOLUSI
Tabel 7. Masalah Akar Masalah dan Alternatif Solusi
No
|
Institusi
|
Jenis Usaha/Kegiatan
|
Masalah
|
Akar Masalah
|
Alternatif Solusi
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
1
|
SDN 3 Busoa
|
Penyuluhan kesehatan tentang PHBS
|
masih banyak anak khususnya usia sekolah dasar
yang belum memahami tentang ber – PHBS.
|
Rendahnya tingkat kesadaran dan pemahaman tentang
PHBS khususnya siswa siswi SDN 3 Busoa.
|
Melakukan penyuluhan tentang PHBS di SDN 3 Busoa
|
2.
|
Rumah Warga
|
Penyuluhan tentang rumah sehat
|
Masih terdapat rumah yang belum memenuhi standar
rumah sehat.
|
Rendahnya pengetahuan tentang rumah sehat karena
tingkat pendidikan kurang.
|
Melakukan penyuluhan tentang rumah sehat di rumah-rumah
warga.
|
3.
|
Lingkungan
Batauga Selatan
|
Membersihkan dan Mendayagunakan Drainase
|
Drainase yang tidak dimanfaatkan dan difungsikan
|
Drainase tersumbat karena banyak sampah dan tumbuhan
liar sepanjang drainase.
|
Pembersihan dan pembenahan drainase lingkungan Batauga
Selatan
|
BAB IV
METODE DAN STRATEGIS
PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1 Metode Pelaksanaan
Kegiatan
Metode yang di pakai dalam pelaksanaan progran
Kuliah Kerja Nyata Plus (KKN-P) adalah metode “Fiel Research” (Penelitian
Lapangan) dimana dengan penelitian lapangan, langsung melihat kondisi objektif
dengan cara :
- Observasi
Yaitu suatu metode pengamatan yang dilakukan oleh
mahasiswa secara langsung untuk mengetahui atau mendapatkan data (Permasalahan)
- Wawancara Mendalam
Yaitu suatu cara yang dilakukan oleh Mahasiswa untuk
mendapatkan gambaran tentang kehidupan masyarakat. Budaya masyarakat dan status sosial serta status kesehatan masyarakat dengan cara
berkomunikasi secara langsung.
3.
Penyuluhan
Yaitu suatu cara yang
dilakukan mahasiswa untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang
program yang akan dilakasanakan di Kelurahan
dan Sekolah.
Ketiga metode tersebut
di atas, disusunlah suatu program kerja
yang akan disajikan dalam bentuk seminar kelurahan
guna mendapatkan alternatif dan solusi dalam pelaksanaan kegiatan yang
dimaksud.
4.2
Strategis Pelaksanaan
Kegiatan
Strategis
yang kami gunakan dalam pelaksanaan kegiatan
KKN-P angkatan XXV Tahun 2012/2013Kelurahan Bandar Batauga yakni dengan menjalin kerjasama antara
mahasiswa KKN-P dengan pemerintah, tokoh
adat, tokoh agama, tokoh pemuda dan masyarakat umum lainnya yang memiliki keterkaitan erat
dengan program kerja yang dilaksanakan.
BAB V
HASIL KEGIATAN (MATRIKS) TERLAMPIR
Laporan pelaksanaan untuk kegiatan mahasiswa Kuliah Kerja
Nyata Plus (KKN-P) Unidayan Angkatan XXV Tahun Akademik 2012/2013 Di Kelurahan Bandar BataugaKecamatan BataugaKabupaten Buton dapat dilihat pada matriks
kegiatan terlampir
dalam laporan ini, akan tetapi juga dapat digambarkan secara garis besarnya
tentang hasil-hasil yang telah dicapai oleh mahasiswa KKN-Plus.
Berdasarkan hasil rancangan pelaksanaan kegiatan yang telah
disahkan dalam seminar pada program Tingkat Kelurahan dan Tingkat Kecamatan, berjalan
cukup baik atau dapat dikatakan bahwa kegiatan Mahasiswa KKN-Plus di Kelurahan
Bandar Batauga
Kecamatan BataugaKabupaten Buton dilaksanakan sesuai dengan rancangan kegiatan yang telah
disepakati bersama melalui seminar.
Adapun mengenai pelaksanaan kegiatan mahasiswa KKN-Plus
Angkatan XXV Tahun Akademik 2012/2013 Universitas Dayanu Ikhsanuddin BauBau
yang berlokasi di Kelurahan Bandar BataugaKecamatan BataugaKabupaten Buton dapatdilihat
pada matriks kegiatan terlampir.
BAB VI
TANTANGAN DAN HAMBATAN
Adapun tantangan dan hambatan yang dihadapi selama
bedara di Lokasi KKN-Plus yakni di Kelurahan
Bandar BataugaKecamatan Batauga yaitu:
6.1
Tantangan
Tantangan yang dihadapi dalam
pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Plus (KKN-P) di Kelurahan Bandar Batauga
Mulai dari penyusunan program kerja sampai pada pelaksanaan program kerja
yaitu:
1.
Keterbatasan anggaran
pendanaan dalam pelaksanaan program fisik maupun non fisik.
2.
Keterbatasanwaktu
pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN-P) yang hanya 25 hari
3. Kondisi
sosial dan budaya masyarakat yang heterogen
4.
Belum
berfungsinya secara maksimal lembaga-lembaga adat dan beberapaperanan sosial
kemasyarakatan kerena merupakan kelurahan
pemekaran.
5.
Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang pentingnya kesehatan yang sangat berharga bagi semua
kalangan masyarakat.
6.2 Hambatan
Hambatan
yang dihadapi di lapangan adalah
1.
Tidak memadainya
sarana dan prasarana di Kelurahan Bandar Batauga kerena merupakan Kelurahan
Pemekaran
2.
Tingginya aktifitas
pekerjaan masyarakat sebagian petanidan
nelayan menjadi hambatan dalam
mengkomunikasikan program kerja KKN-Plus di Kelurahan
Bandar Batauga.
BAB VII
PENUTUP
7.1
Kesimpulan
Selama melaksanakan program kerja KKN-P Angkatan XXV kami
simpulkan sebagai berikut:
1. Pada
hakikatnya eksistensi mahasiswa khususnya FKM masih sangat dibutuhkan oleh
puskesmas,sekolah
dan masyarakat sebagai motifator, konseptor dan mediator disegala lini
kehidupan masyarakat.
2. Pada hakikatnya KKN-P yang
dilakukan oleh Unidayan Baubau merupakan wujud dan pelaksanaan TriDarma Perguruan
Tinggi khususnya pada pengabdiankepada masyarakat yang bersifat langsung dan nyata.
- Keberadaan KKN-P di tengah-tengah masyarakat, dapat memberiskan dorongan atau motivasi dalam setiap kehidupan masyarakat.
- KKN-P Pada prinsipnya membantu pelaksanaan program pemerintah baik pembangusnan fisik maupun pembangunan non fisik yang diharapkan langsung dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.
- Kegiatan KKN-P Unidayan Bau-Bau Angkatan XXV Tahun 2012/2013 di Kelurahan Bandar Bataugabershasil berkat adanya kerjasama yang baik dimasyarakat, baik tokoh pemuda, tokoh agama dan tokoh adat serta pemerintah setempat yang selalu membantu dalam pelaksanaan program kerja.
7.2 Saran-Saran
1. Diharapkan kepada pemerintah Kelurahan
Bandar Bataugadan
masyarakat dapat memperhatikan kondisi wilayahnya dan Kesehatan masyarakatnya agar dapat meningkatkan taraf hidup
masyarakatnya.
- Diharapkan kiranya mahasisiwa KKN-P pada tahun-tahun yang akan datang dapat menyiapkan diri dengan berbagai keterampilan untuk diterapkan pada masyarakat.
- Diharapkan kepada mahasiswa yang akan KKN-P tahun-tahun berikutnya lebih terarah dalam bidang profesinya dan menjalin kekompakan antara sesama mahasiswa maupun dengan masyarakat.
- Diharapkan kepada warga masyarakat Bandar Bataugaagar dapat meningkatkan kerjasama dengan pemerintah untuk membangun Kelurahan yang kita cintai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar